Angki Mangiri, Rokok Merusak Rumah Tanggaku
Sumber: Jawaban.com

Family / 23 November 2015

Kalangan Sendiri

Angki Mangiri, Rokok Merusak Rumah Tanggaku

Theresia Karo Karo Official Writer
20042

Semua orang tentu memiliki kriteria tersendiri dalam memilih pasangan hidup. Hal yang sama juga dirasakan oleh Angki Mangiri. Harapannya untuk bersanding dengan pendamping yang takut akan Tuhan, pintar, dan yang terutama bebas rokok adalah sekian dari kriterianya.

Saat itu, kehidupan keluarganya terbilang harmonis. Meskipun Sang ayah telah tiada, Angki hidup bersama ibunya, sedangkan kakak dan adiknya sudah memiliki kehidupan sendiri dengan pasangannya masing-masing. Namun kekhawatiran ibunya seringkali menuntutnya untuk segera menikah. Padahal Angki belum menemukan sosok yang diharapkannya tadi.

Tidak sabar, orang tuanya lantas menerima lamaran dari pria yang belum dikenal Angki. Meskipun sempat marah dan sedih, namun dia akhirnya mengikuti keputusan Sang Ibu dan menerima pinangan pria bernama Elvis Matasik.

Angki tahu benar bahaya dari merokok, sehingga dirinya punya prinsip bahwa suaminya kelak tidak boleh merokok. Akan tetapi, kenyataannya berbeda. Elvis ternyata adalah seorang perokok berat. “Saya paling tidak suka rokoknya. Elvis adalah seorang perokok berat dan sering merokok di rumah,” ungkap Angki.

Kebencian istrinya terhadap rokok ternyata tidak disadari Elvis. Dia tetap dengan santai menikmati kesenangannya dan mengepul asap rokok di rumah. Hal inilah yang kemudian menjadi awal konflik yang mengakar dalam kehidupan rumah tangga mereka. 

Kecewa, Angkie marah kepada Tuhan. “Kenapa saya bisa memiliki suami seperti ini, Tuhan?” Dalam kesedihan, Angkie meneriakkan komplainnya pada Tuhan. Dirinya kerap bertanya, ‘kenapa yang paling dibencinya justru yang didapatnya sekarang.’

Baca juga:

Bukan Bikin Tenang, Studi Justru Ungkap Merokok Tingkatkan Risiko Penyakit Mental

Sebagai Orang Kristen, Bisa Gak Sih Pacaran Sama Perokok? Ini Jawabannya....

Untuk menghentikan kebiasaan merokok suaminya, Angki telah melakukan berbagai cara. Mulai dari membuang, mematahkan batang rokok, menyiram dengan air, apa saja dilakukannya untuk menghalangi Elvis merokok. Namun, hal ini justru menyulut kemarahan suaminya. Meskipun berulang kali diingatkan tentang dosa dan bahaya rokok, Elvis tetap tidak memperdulikan perasaan istrinya. Dirinya justru semakin giat merokok.

Sehingga, pertengkaran semakin tidak terelakkan setiap harinya. Tidak kehabisan akal menghentikan kebiasaan buruk suaminya, Angki maju dengan taktik lain. Kali ini tidak dengan mematahkan rokok, namun dirinya melakukan aksi mogok makan. “Akhirnya saya mogok makan, karena saya pikir ini mungkin cara satu-satunya untuk menghentikan Elvis merokok.”

Tidak tega dengan Angki yang mogok makan, Elvis kemudian menuruti keinginan istrinya. “Saya sangat mencintai bu Angkie, tentu saya tidak ingin terjadi hal buruk padanya. Sehingga saya janji untuk tidak merokok lagi di depannya.”

Saat itu Angkie merasa berhasil mengubah suaminya. Namun kenyataannya, Elvis tetap merokok di luar rumah. “Saya pernah berpikir bahwa saya berhasil membujuknya untuk tidak merokok. Tapi nyatanya hal itu sementara. Elvis tetap merokok.” 

Mengetahui hal itu, kemarahan Angki memuncak. Dia merasa dibohongi, terkejut, dan kesal. Dan saat itu juga Angki menuntut untuk bercerai, karena  sudah tidak bisa percaya lagi dengan suaminya. Mendengar itu, Elvis balik marah. “Jangan pernah katakan perceraian dalam keluarga saya,” tegasnya saat itu.

Merasa sia-sia dengan segala usaha yang dilakukannya, Angki akhirnya menyerah dengan kekuatannya. Dia kemudian datang kepada Tuhan dan berserah sepenuhnya. “Saya bilang, hanya Tuhan yang bisa menghentikan Elvis dari merokok.” Angki sadar bahwa suaminya tidak akan bisa berubah hanya dengan mengandalkan kekuatannya.

Teguran dari Tuhan pun dirasakannya. “Kalau saya mau Elvis berubah, maka saya harus berubah terlebih dahulu.” Sejak itu, Angki mulai belajar untuk menerima suaminya. Dia tidak lagi marah-marah atau berusaha mengontrol suaminya. Karena sepenuhnya dia menyerahkan Elvis dalam tangan Tuhan. Walaupun Elvis masih tetap merokok, Angki tidak berhenti mendoakannya. 

Baca juga : 

Kapan Waktunya Memberitahu Anak Soal Bahaya Rokok?

Apakah Merokok Itu Dosa? Ini Kata Alkitab

Tidak lama, Elvis jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Dokter menyarankan dirinya untuk berhenti merokok, demi kesehatannya. Dia pun mengikuti saran dokter tersebut. Meski demikian, tidak lama setelah itu Elvis tetap kembali pada kebiasaan buruknya. 

Meskipun belum terlihat perubahannya, namun Angki tetap percaya bahwa Tuhan sedang bekerja luar biasa dalam kehidupan mereka. Saat keduanya mengikuti ibadah, Elvis merasa tertegun dengan khotbah yang disampaikan hamba Tuhan. “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu” (1 Korintus 3:16-17).

Ayat ini menjadi peneguhan bagi Elvis. Dia menyadari bahwa memasukkan rokok dalam tubuhnya adalah perbuatan yang merusak bait Allah. “Inilah yang berulang kali terngiang dalam hati saya,” ungkap Elvis. Meskipun sulit, namun dia mengambil keputusan untuk menjaga tubuhnya yang adalah bait Allah. Dibantu istrinya, Elvis secara bertahap melepaskan kecanduannya terhadap rokok. 

Angki yang dulunya berkeras mengandalkan kekuatan sendiri untuk merubah kebiasaan merokok suaminya, tidak membawa perubahan apapun, justru membawa kehancuran bagi rumah tangganya. Kini Tuhan telah mengubahnya untuk tunduk kepada suami, dan Tuhan juga yang mengubah Elvis untuk berhenti merokok.

“Selama berumah tangga, saya benar-benar diproses Tuhan. Tujuh tahun saya mendoakan Elvis untuk berhenti merokok. Sekarang, saya benar-benar mencintai suami saya karena apa yang saya idamkan dahulu ternyata semua sudah Tuhan penuhi dalam diri suami saya.”

Pemulihan keluarga ini, kemudian membawa banyak mukjizat dalam kehidupan pasangan ini. Tuhan menganugerahkan keharmonisan, memberkati pekerjaan, pelayanan, dan usaha mereka. Berubah bukan karena kekuatan manusia, namun bersama Tuhan. Sebab bagi-Nya tidak ada yang mustahil! Selama kita mau, taat, dan setia serta menjadikan Dia satu-satunya sumber pertolongan.

Apakah artikel ini memberkati Anda? Jangan simpan untuk diri Anda sendiri. Ada banyak orang di luar sana yang belum mengenal Kasih yang Sejati. Mari berbagi dengan orang lain, agar lebih banyak orang yang akan diberkati oleh artikel-artikel di Jawaban.com seperti Anda. Caranya? Klik di sini. 


Sumber : Angki Mangiri
Halaman :
1

Ikuti Kami